MANADO, (sulawesiutara.com)—Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberikan santunan kepada korban kabakaran KM Barcelona V, baik yang tercatat dalam manifes (data resmi) maupun yang tidak. Bagi yang selamat, diberi santunan Rp1 juta., sementara yang meninggal dunia Rp5 juta melalui keluarga.
Hal itu diungkapkan Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE dan Wakil Gubernur Dr Victor Mailangkay melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara Ir Adolf H Tamengkel saat menggelar konferensi pers Senin (28/7/2025).
Total korban yang mendapatkan santunan ada 678 orang. Sementara hingga saat ini dikabarkan masih 2 orang penumpang yang keberadaannya belum diketahui dan masih dalam pencarian pihak Basarnas.
Bagi korban yang dirawat di rumah sakit, Tamengkel mengatakan semuanya digratiskan. Selain itu, para korban juga mendapat pendampingan psikoogis pasca bencana kebakaran, serta bantuan logistik.
’’Kami sebenarnya fokus pada penanganan berupa layanan Kesehatan, pemulangan jenazah dan kebutuhan korban lainnya. Namun, tetap memberikan santunan bagi para korban, apakah mereka yang masuk dalam manifes maupun yang tidak,’’ kata Tamengkel.
Sementara korban yang belum ditemukan, sesuai informasi Bernama Levi Aiba dan Hamen Langinang. Pihak Basarnas masih terus melakukan pencarian dengan berkoordinasi dengan para nelayan sekitar, kendati operasi pencarian oleh Tim SAR sudah berakhir pada 26 Juli lalu.
’’Pemprov Sulut, Pak Gubernur, Wakil Gubernur dan jajaran memberikan apersiasi setinggi-tingginya kekpada para nelayan dan relawan yang telah melakukan evakuasi saat KM Barcelona mulai terbakar di perairan sekitar Pulau Talise,’’ kata Tamengkel seraya menambahkan Pemprov Sulut berupaya kejadian serupa tidak terjadi lagi dan akan memperketat pengawasan terhadap angkutan laut di daerah-daerah kepulauan. (aka)